Penyebab Keputihan
Sebelum kita membahas cara mengatasi keputihan, dalam postingan kali ini akan saya khususkan untuk mengetahui apa-apa saja penyebab keputihan, agar nantinya kita lebih jeli dalam mencegahnya, kata pepatah..mencegah lebih baik daripada mengobati…ya ndak.. Keputihan juga sangat umum dan hampir semua wanita pernah mengalaminya. Dalam survey yg dilakukan Aktifis Anti Kanker Serviks menyebutkan, bahwa tiga dari empat wanita dunia pernah mengidap keputihan walaupun sekali dalam hidupnya.
Tanpa memandang usia, latar belakang apapun, pekerjaan apapaun tempat tinggal dimanapun, wanita bisa terkena keputihan ini. Keputihan tergolong menjadi 2 katogori, yaitu fisiologis dan patologis ( penyakit ).
Tanpa memandang usia, latar belakang apapun, pekerjaan apapaun tempat tinggal dimanapun, wanita bisa terkena keputihan ini. Keputihan tergolong menjadi 2 katogori, yaitu fisiologis dan patologis ( penyakit ).
- Keputihan fisiologis, keputihan datang pada saat menjelang haid dan sesudah haid, bisa juga terjadi pada saat mengalami rangsangan seksual atau mengalami saat anda sedang mengalami stress emosional. Keputihan yang seperti ini sangat wajar terjadi pada wanita indonesia.
- Keputihan patologis, atau sering disebut “penyakit keputihan” gejala yang sering dijumpai adalah keluarnya lendir secara berlebihan dari vagina, lendir ini berwarna putih atau putih kekuningan, berbau, dan sangat gatal, pada beberapa wanita mengaku bahwa dia merasa nyeri ketika mereka berhubungan intim dengan pasanganya dan terjadi pembengkakan pada bagian yang terinfeksi.
- Parasit Trichomonas Vaginalis
- Jamur Candidas atau Monilia
- Bakteri Gardnella
- Virus
- Bakteri Treponema Pallidium
Penyebab Keputihan dan Tips Menghindari Keputihan
Keputihan sungguh mengganggu aktifitas sehari-hari apalagi terkadang disertai dengan adanya rasa gatal. Keputihan mempunyai beberapa penyebab diantaranya adalah :
a. Jamur Candidas atau Monilia
Warnanya putih susu, kental, berbau agak keras, disertai rasa gatal pada kemaluan. Akibatnya, mulut vagina menjadi kemerahan dan meradang. Biasanya, kehamilan, penyakit kencing manis, pemakaian pil KB, dan rendahnya daya tahan tubuh menjadi pemicu. Bayi yang baru lahir juga bisa tertular keputihan akibat Candida karena saat persalinan tanpa sengaja menelan cairan ibunya yang menderita penyakit tersebut.
b. Parasit Trichomonas Vaginalis
Ditularkan lewat hubungan seks, perlengkapan mandi, atau bibir kloset. Cairan keputihan sangat kental, berbuih, berwarna kuning atau kehijauan dengan bau anyir. Keputihan karena parasit tidak menyebabkan gatal, tapi liang vagina nyeri bila ditekan.
c. Bakteri Gardnella
Infeksi ini menyebabkan rasa gatal dan mengganggu. Warna cairan keabuan, berair, berbuih, dan berbau amis. Beberapa jenis bakteri lain juga memicu munculnya penyakit kelamin seperti sifilis dan gonorrhoea.
d. Virus
Keputihan akibat infeksi virus juga sering ditimbulkan penyakit kelamin, seperti condyloma, herpes, HIV/AIDS. Condyloma ditandai tumbuhnya kutil-kutil yang sangat banyak disertai cairan berbau. Ini sering pula menjangkiti wanita hamil. Sedang virus herpes ditularkan lewat hubungan badan. Bentuknya seperti luka melepuh, terdapat di sekeliling liang vagina, mengeluarkan cairan gatal, dan terasa panas. Gejala keputihan akibat virus juga bisa menjadi faktor pemicu kanker rahim.
Berikut tips menghindari keputihan
Demikian semoga informasi dari kami bermanfaat.
sumber: informasi-obat
Keputihan sungguh mengganggu aktifitas sehari-hari apalagi terkadang disertai dengan adanya rasa gatal. Keputihan mempunyai beberapa penyebab diantaranya adalah :
a. Jamur Candidas atau Monilia
Warnanya putih susu, kental, berbau agak keras, disertai rasa gatal pada kemaluan. Akibatnya, mulut vagina menjadi kemerahan dan meradang. Biasanya, kehamilan, penyakit kencing manis, pemakaian pil KB, dan rendahnya daya tahan tubuh menjadi pemicu. Bayi yang baru lahir juga bisa tertular keputihan akibat Candida karena saat persalinan tanpa sengaja menelan cairan ibunya yang menderita penyakit tersebut.
b. Parasit Trichomonas Vaginalis
Ditularkan lewat hubungan seks, perlengkapan mandi, atau bibir kloset. Cairan keputihan sangat kental, berbuih, berwarna kuning atau kehijauan dengan bau anyir. Keputihan karena parasit tidak menyebabkan gatal, tapi liang vagina nyeri bila ditekan.
c. Bakteri Gardnella
Infeksi ini menyebabkan rasa gatal dan mengganggu. Warna cairan keabuan, berair, berbuih, dan berbau amis. Beberapa jenis bakteri lain juga memicu munculnya penyakit kelamin seperti sifilis dan gonorrhoea.
d. Virus
Keputihan akibat infeksi virus juga sering ditimbulkan penyakit kelamin, seperti condyloma, herpes, HIV/AIDS. Condyloma ditandai tumbuhnya kutil-kutil yang sangat banyak disertai cairan berbau. Ini sering pula menjangkiti wanita hamil. Sedang virus herpes ditularkan lewat hubungan badan. Bentuknya seperti luka melepuh, terdapat di sekeliling liang vagina, mengeluarkan cairan gatal, dan terasa panas. Gejala keputihan akibat virus juga bisa menjadi faktor pemicu kanker rahim.
Berikut tips menghindari keputihan
- Jalani diet yang seimbang dan banyak minum
- Konsumsi yoghurt, batasi konsumsi gula
- Cukup tidur dan istirahat
- Jangan menggaruk vagina sekalipun gatal
- Jaga kesehatan daerah kewanitaan seperti sering lebih sering ganti pembalut/tampon, memakai celana dalam adri bahan katun dan tidak ketat
- Cuci pakaian dalam dengan sabun ringan dan jangan gunakan pembalut/pewangi pakaian
- Jaga kebersihan tubuh, hindari pembersih vagina yang mengandung parfum
- Gunakan obat keputihan yang diberikan dokter secara teratur walaupun gejala sudah hilang karena kemungkinan infeksi masih terjadi
Demikian semoga informasi dari kami bermanfaat.
sumber: informasi-obat